EVALUASI
RANAH PSIKOMOTOR (PRAKTEK) SISWA
Oleh.
Indah Wati, S.Pd.
A. Pengertian Ranah Psikomotor
Ranah
psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya
lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar ranah
psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar
psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak
individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari
hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang
baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Hasi belajar
kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor
apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai
dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif dengan
materi kedisiplinan menurut agama Islam sebagaimana telah dikemukakan pada
pembiraan terdahulu, maka wujud nyata dari hasil psikomotor yang
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif afektif itu adalah; (1)
peserta didik bertanya kepada guru pendidikan agama Islam tentang contoh-contoh
kedisiplinan yang telah ditunjukkan oleh Rosulullah SAW, para sahabat, para
ulama dan lain-lain; (2) peseta didik mencari dan membaca buku-buku,
majalah-majalah atau brosur-brosur, surat kabar dan lain-lain yang membahas
tentang kedisiplinan; (3) peserta didik dapat memberikan penejelasan kepada
teman-teman sekelasnya di sekolah, atau kepada adik-adiknya di rumah atau
kepada anggota masyarakat lainnya, tentang kedisiplinan diterapkan, baik di
sekolah, di rumah maupun di tengah-tengah kehidupan masyarakat; (4) peserta
didik menganjurkan kepada teman-teman sekolah atau adik-adiknya, agar berlaku
disiplin baik di sekolah, di rumah maupun di tengah-tengah kehidupan
masyarakat; (5) peserta didik dapat memberikan contoh-contoh kedisiplinan di
sekolah, seperti datang ke sekolah sebelum pelajaran di mulai, tertib dalam
mengenakan seragam sekolah, tertib dan tenag dalam mengikuti pelajaran, di
siplin dalam mengikuti tata tertib yang telah ditentukan oleh sekolah, dan
lain-lain; (6) peserta didik dapat memberikan contoh kedisiplinan di rumah,
seperti disiplin dalam belajar, disiplin dalam mennjalannkan ibadah shalat,
ibadah puasa, di siplin dalam menjaga kebersihan rumah, pekarangan, saluran
air, dan lain-lain; (7) peserta didik dapat memberikan contoh kedisiplinan di
tengah-tengah kehidupan masyarakat, seperti menaati rambu-rambu lalu lintas,
tidak kebut-kebutan, dengan suka rela mau antri waktu membeli karcis, dan
lain-lain, dan (8) peserta didik mengamalkan dengan konsekuen kedisiplinan
dalam belajar, kedisiplinan dalam beribadah, kedisiplinan dalam menaati
peraturan lalu lintas, dan sebagainya.
B. Ciri-ciri Ranah Penilaian Psikomotor
Ranah
psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui
keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Ranah
psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnya; menulis,
memukul, melompat dan lain sebagainya.
Tabel Kaitan antara
kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek Psikomotorik
Tingkat
|
Deskripsi
|
1.
Gerakan Refleks
|
Arti: gerakan
refleks adalah basis semua perilaku bergerak, respons terhadap stimulus tanpa
sadar. Misalnya: melompat,menunduk,berjalan,menggerakkan leher dan kepala,
menggenggam, memegang.
Contoh
kegiatan belajar:
§
mengupas mangga dengan
pisau
§
memotong dahan bunga
§
menampilkan ekspresi yang
berbeda
§
meniru gerakan polisi
lalulintas, juru parker
§
meniru gerakan daun
berbagai tumbuhan yang diterpa angin
|
2.
Gerakan
dasar (basic fundamental movements).
|
Arti: gerakan
ini muncul tanpa latihan tapi dapat diperhalus melalui praktik gerakan ini
terpola dan dapat ditebak .
Contoh
kegiatan belajar:
§
contoh gerakan tak
berpindah: bergoyang, membungkuk, merentang, mendorong, menarik, memeluk,
berputar.
§
contoh gerakan berpindah:
merangkak, maju perlahan-lahan, muluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat,
berputar mengitari, memanjat.
§
Contoh gerakan
manipulasi: menyusun balok/blok, menggunting, menggambar dengan krayon,
memegang dan melepas objek, blok atau mainan.
§
Keterampilan gerak tangan
dan jari-jari: memainkan bola, menggambar.
|
3.
Gerakan Persepsi (Perceptual obilities)
|
Arti : Gerakan sudah lebih
meningkat karena dibantu kemampuan perceptual.
Contoh kegiatan belajar:
§
menangkap bola, mendrible
bola.
§
melompat dari satu petak
ke petak lain dengan 1 kali sambil menjaga keseimbangan.
§
memilih satu objek kecil
dari sekelompok objek yang ukurannya bervariasi.
§
membaca melihat
terbangnya bola pingpong.
§
melihat gerakan pendulun
menggambar simbol geometri.
§
menulis alphabet.
§
mengulangi pola gerak
tarian.
§
memukul bola tenis,
pingpong.
§
membedakan bunyi beragam
alat musik.
§
membedakan suara berbagai
binatang.
§
mengulangi ritme lagu
yang pernah didengar.
§
membedakan berbagai
tekstur dengan meraba.
|
4.
Gerakan Kemampuan fisik (Psycal abilities).
|
Arti: gerak lebih efisien,
berkembang melalui kematangan dan belajar.
Contoh kegiatan belajar:
§
menggerakkan
otot/sekelompok otot selama waktu tertentu.
§
berlari jauh.
§
mengangkat beban.
§
menarik-mendorong.
§
melakukan push-up.
§
kegiatan memperkuat
lengan, kaki dan perut.
§
menari.
§
melakukan senam.
§
melakukan gerakan
pesenam, pemain biola, pemain bola.
|
5.
gerakan terampil (Skilled movement)
|
Arti: dapat mengontrol berbagai
tingkat gerak – terampil, tangkas, cekatan melakukan gerakan yang sulit dan
rumit (kompleks).
Contoh kegiatan belajar:
·
melakukan gerakan
terampil berbagai cabang olahraga
·
menari, berdansa
·
membuat kerajinan tangan
·
menggergaji
·
mengetik
·
bermain piano
·
memanah
·
skating
·
melakukan gerak akrobatik
·
melakukan koprol yang
sulit
|
6.
Gerakan indah dan kreatif
(Non-discursive communication).
|
Arti: mengkomunikasikan perasaan
melalui gerakan. Diantaranya,
§
gerak estetik:
gerakan-gerakan terampil yang efisien dan indah.
§
gerakan kreatif:
gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi untuk mengkomunikasikan peran.
Contoh kegiatan belajar:
§
kerja seni yang bermutu
(membuat patung, melukis, menari balet).
§
melakukan senam tingkat
tinggi.
§
bermain drama (acting).
§
keterampilan olahraga
tingkat tinggi
|
C.
Contoh Pengukuran
Ranah Penilaian Psikomotor
Ada beberapa ahli yang
menjelaskan cara menilai hasil belajar psikomotor. Ryan (1980) menjelaskan
bahwa hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui (1) pengamatan langsung
dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik
berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan
tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
(3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan
kerjanya. Sementara itu Leighbody (1968) berpendapat bahwa penilaian hasil
belajar psikomotor mencakup: (1) kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja,
(2) kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut-urutan pengerjaan,
(3) kecepatan mengerjakan tugas, (4) kemampuan membaca gambar dan atau simbol,
(5) keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah
ditentukan.
Dari penjelasan
di atas dapat dirangkum bahwa dalam penilaian hasil belajar psikomotor atau
keterampilan harus mencakup persiapan, proses, dan produk. Penilaian dapat
dilakukan pada saat proses berlangsung yaitu pada waktu peserta didik melakukan
praktik, atau sesudah proses berlangsung dengan cara mengetes peserta didik.
Penilaian
psikomotorik dapat dilakukan dengan menggunakan observasi atau
pengamatan. Observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses
belajar atau psikomotorik. Misalnya tingkah laku peserta didik ketika praktik,
kegiatan diskusi peserta didik, partisipasi peserta didik dalam simulasi, dan
penggunaan alins ketika belajar.
Observasi
dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung. Pengamat terlebih dahulu
harus menetapkan kisi-kisi tingkah laku apa yang hendak diobservasinya,
lalu dibuat pedoman agar memudahkan dalam pengisian observasi. Pengisian hasil
observasi dalam pedoman yang dibuat sebenarnya bisa diisi secara bebas dalam
bentuk uraian mengenai tingkah laku yang tampak untuk
diobservasi, bisa pula dalam bentuk memberi tanda cek (√) pada kolom jawaban
hasil observasi.
Tes untuk
mengukur ranah psikomotorik adalah tes untuk mengukur penampilan atau kinerja (performance)
yang telah dikuasai oleh peserta didik. Tes tersebut dapat berupa
tes paper and pencil, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes
unjuk kerja.
1)
Tes simulasi
Kegiatan
psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, jika tidak ada alat yang
sesungguhnya yang dapat dipakai untuk memperagakan penampilan peserta didik,
sehingga peserta didik dapat dinilai tentang penguasaan keterampilan
dengan bantuan peralatan tiruan atau berperaga seolah-olah menggunakan
suatu alat yang sebenarnya.
2) Tes unjuk kerja (work sample)
Kegiatan
psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, dilakukan dengan
sesungguhnya dan tujuannya untuk mengetahui apakah peserta didik sudah
menguasai/terampil menggunakan alat tersebut. Misalnya dalam melakukan praktik
pengaturan lalu lintas lalu lintas di lapangan yang sebenarnya.
Tes simulasi
dan tes unjuk kerja, semuanya dapat diperoleh dengan observasi langsung ketika
peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Lembar observasi dapat
menggunakan daftar cek (check-list) ataupun skala
penilaian (rating scale). Psikomotorik yang diukur dapat
menggunakan alat ukur berupa skala penilaian terentang dari sangat baik,
baik, kurang, kurang, dan tidak baik.
Dengan kata
lain, kegiatan belajar yang banyak berhubungan dengan ranah psikomotor adalah
praktik di aula/lapangan dan praktikum di laboratorium. Dalam kegiatan-kegiatan
praktik itu juga ada ranah kognitif dan afektifnya, namun hanya sedikit bila
dibandingkan dengan ranah psikomotor. Pengukuran hasil belajar ranah psikomotor
menggunakan tes unjuk kerja atau lembar tugas.
Contohnya
kemampuan psikomotor yang dibina dalam belajar matematika misalnya berkaitan
dengan kemampuan mengukur (dengan satuan tertentu, baik satuan baku
maupun tidak baku),
menggambar bentuk-bentuk geometri (bangun datar, bangun ruang, garis,
sudut,dll) atau tanpa alat. Contoh lainnya, siswa dibina kompetensinya
menyangkut kemampuan melukis jaring-jaring kubus. Kemampuan dalam melukis
jaring-jaring kubus secara psikomotor dapat dilihat dari gerak tangan siswa
dalam menggunakan peralatan (jangka dan penggaris) saat melukis. Secara teknis
penilaian ranah psikomotor dapat dilakukan dengan pengamatan (perlu lembar
pengamatan) dan tes perbuatan.
Dalam ranah
psikomotorik yang diukur meliputi (1) gerak refleks, (2) gerak dasar fundamen,
(3) keterampilan perseptual; diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual,
diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis, keterampilan perseptual yang
terkoordinasi, (4) keterampilan fisik, (5) gerakan terampil, (6) komunikasi non
diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan ekspresif, gerakan interprestatif.
Lembar Observasi
Nama
Siswa
|
Mengerjakan
Tugas (On-Task)
|
Tidak
Mengerjakan Tugas (Off-Task)
|
Catatan
Guru
|
Indah Wati
|
|
|
|
Dewi Febrianti
|
|
|
|
Dst…..
|
|
|
|
Keterangan: Beri Tanda (√)
Tabel
Instrumen (alat) Asesmen Kinerja (unjuk kerja) Berpidato/Muhadoroh Siswa MAN dengan
Numerical Rating Scale
Nama : …………………………………………….
Kelas : ……………………………………………. |
|||||
Petunjuk:
Berilah skor untuk setiap aspek kinerja yang sesuai dengan ketentuan
berikut:(4) =bila aspek tersebut dilakukan dengan benar dan cepat (3) =bila aspek tersebut dilakaukan dengan benar tapi lama (2) =bila aspek tersebut dilakukan selesai tetapi salah (1) =bila dilakukan tapi tidak selesai (0) = tidak ada usaha |
|||||
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1.
|
Berdiri tegak menghadap penonton
|
|
|
|
|
2.
|
Mengubah ekspresi wajah sesuai dengan pernyataan
|
|
|
|
|
3.
|
Berbicara dengan kata-kata yang jelas
|
|
|
|
|
4.
|
Tidak mengulang-ulang pernyataan
|
|
|
|
|
5.
|
Berbicara cukup keras untuk didengar penonton
|
|
|
|
|
Sedangkan untuk nilai adalah : Total Skor X 10
2
Rules of Baccarat - WLRione
BalasHapusBaccarat 제왕카지노 is a simple, fun bet365 game played on a number of 바카라 사이트 hands in three rows and is generally preferred by the most experienced players. The game's